Menikah, sebuah pilihan hidup manusia. Tidak ada yang bisa memaksakan siapapun untuk menikah. Bahkan ada beberapa anak manusia yang memilih untuk menikah beberapa kali. Itu hak anak manusia, namun tentunya hak itu diiringi dengan kewajiban. Kebebasan yang terikat dengan kebebasan orang lain.
Beberapa kawan sedang hangat membicarakan yang namanya pernikahan. Entah karena tuntutan usia atau memang sudah ada keinginan untuk mengabdikan diri kepada seseorang. Apabila ada diantara blogger yang akan menikah, saya ucapkan selamat deh.
Sebuah pertanyaan adalah, benarkah menikah itu karena cinta? Cinta itu unite ( mempersatukan ). Kalau membicarakan itu, mana yang lebih tinggi? Cinta atau Tuhan? hehehe…
Kenapa saya bertanya begitu, seringkali saya mendengar banyak orang yang gagal menikah (menyatukan cintanya) hanya karena Tuhan (baca:agama). Saya kasihan melihat mereka, sudah begitu erat dalam rencana membangun masa depan, harus kandas karena apa yang sering disebut dengan peradatan.
Banyak lagi kasus dimana menikah gagal karena perbedaan status dan sebagainya. Namun yang seringkali mencuat dalam kehidupan adalah gagal menikah karena perbedaan agama, perbedaan keyakinan.
Saya jadi ingat lagunya Kla yang berjudul “Waktu Tersisa” ini dia liriknya…
Menyusur keramaian, sepanjang sisi kota
Hanyut kita berdua, laju di atas roda
Malam hangat memeluk melebur cinta kita
Bias lampu menyapa, getar hati bertanya
Adakah waktu tersisa,
Menjaga kita tetap sejiwa?
Dan lagu pun mengalun, nanar kau pandang daku
Cinta kita terlarang, terbentur batu karang
Adakah waktu tersisa,
Menyanggah segala prasangka punya mereka?
Ketika norma peradatan, terpilih sebagai alasan
Mereka ciptakan jurang antara kita
Sampai saat akhir nanti, kita berusaha bertahan
Sebab cinta datang untuk mengoyak perbedaan
Oh, waktu tersisa
Menjaga kita tetap sejiwa?
Hmmm… dalam ya…
Buat yang gagal menikah karena perbedaan, karena norma peradatan…aku ada dibelakang kalian…
hehehe…
Jangan bilang-bilang…yang punya gambar ini dan ini.
Filed under: Layanan Kata |
*amankan posisi dulu*
pertamaaaaxxx!!!
Eeeh…Tuhan nggak boleh disamakan sama agama loh…
π
Entah kenafa kalo di Indonesia perjalanan cinta sepasang anak manusia akan sangat menyakitkan jika berbeda agama.
yesssssss ada temannya π
nikah ya nikah, Tuhan ya Tuhan
jangan pernah katakan Tuhan itu salah kalau emang gak bisa nikah hanya karena agama, beda total euy
Yah sebaiknya masyarakat di beri pencerahan kalo nikah beda agama itu biasa aja. π
Senasib…senasib π¦ Eh lagunya Padi di album pertama ada yang kisahnya juga inter-religion-love-story, judulnya apa ya ?
hiks..hiks..jadi sedih neh…….
Setelah sedikit membongkar tumpukan kaset, saya temukan lagu karya Padi itu, title-nya “Sudahlah”, pas bagian lirik ini :
Derasnya sisi religi, mengasah alur hidup kita
Jangan sesali, coba kuatkan hati
Aku pergiβ¦
(video klipnya memvisualkan seorang lelaki dikejar kekasihnya, anehnya dalam perjalanan tsb setiap orang di jalan ikut mengejar cowok tadi, jangan-jangan disangka maling ya π )
Sedikit koreksi ternyata videoklipnya hanya menggambarkan si cowok tadi pergi berlari.
Bisa dilihat di http://www.indonesia.sc/media/146/Band_Padi_-_sudahlah/
Ada beberapa pasangan yang tetap menikah dan menjalani hidup sebagai suami istri dengan agama yang tetap berbeda karena mereka merasa dipersatukan oleh Tuhan dan bukan oleh agama.
Tapi sekarang denger-denger kalo di Catatan Sipil hal seperti itu dilarang (ada peraturannya), bener nggak yah.
Mau menikah dengan orang yang agamanya berbeda ? Yang satu pindah agama dulu, baru kemudian setelah pernikahan menjalani agama semula. Jadi intinya, pindah agama sebentar demi seremoni. Ini yang banyak terjadi di Indo, lhoh.
Kelihatan aneh, tetapi kenyataannya tetap begitu. Dan ini akan tetap berlangsung hingga peraturan yang mengatur perkawinan berubah. Dulu perkawinan dua agama khan bisa ?
Atau nikah aja di Singapura. Eh, kejauhan atuh.
Apa ini postingan sebagai sinyal empunya blog mau nikah?
*ngeluyur abis hembus isu*
@alex
kali aja ya π
*ikut ngembusin…fuuuhhhh kabur*
Saya pernah suka sama cewek, beda agama.. dan hubungan kami gagal..
Bukan apa-apa, karena memang yang suka cuma saya, dia-nya najong abis jual mahal sama saya, he…
Tunggu saja pengumumannya…2009 (kalau umur mencapai segitu)
pernikahan ibarat kematian… dikejar gmn pun kl emang blm dtg jodohnya ya blm nikah.. tp kl yang diatas udh ngijinin pasti cepet terlaksana. Kematian pun sama.. kl emang qta niat mati mau gantung diri sex-pun, kl emang takdirnya qta blm mati ya qta masih bs liat dunia. Cm kl emang takdir, se-x pun qta lg tidur, atw kesandung pun bisa kita langsung meninggal.
*tul ga mas… hehehe..*
ehmmmm…..kayakna sedih yak….tapi tinggal kitana kan????mau terus ato berhenti gara2 itu..nyatanya banyak juga kok yang nikah beda agama langgeng n awet…walaupun tidak 100%…semuana perlu lika liku yang hebat untuk menuju satu tujuan akhir….GBU